Keterkaitan Kepribadian dengan Keselamatan Kerja

Safety-Workwear

Keselamatan kerja  merupakan salah satu aspek yang penting dari kinerja. Kemajuan dalam bidang peralatan, teknologi, dan prosedur dapat meningkatkan keselamatan kerja. Bahkan program pelatihan safety telah diberikan perusahaan untuk menekankan betapa pentingnya keselamatan kinerja. Oleh karena itu, tidak heran jika perusahaan dapat menghabiskan uang miliaran bahkan lebih per tahun untuk menghindari kecelakaan kerja dan menjaga keselamatan kerja.

Umumnya, kecelakaan akan dilihat sebagai akibat dari kesalahan desain dan proses. Oleh karena itu, protokol dan prosedur selalu menjadi materi penting dalam pelatihan safety. Namun, apakah Anda tahu bahwa sumber utama yang sebenarnya dari keselamatan kerja adalah karakteristik kepribadian individu itu sendiri? Menurut Greg Ford, 90% kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh human error, bukan karena adanya kegagalan peralatan ataupun factor lain. Bila kita mengingat kembali peristiwa besar seperti insiden Chernobyl maupun tenggelamnya Kapal Costa Concordia, penyebab dasar dari peristiwa tersebut adalah karena human error. Peristiwa tersebut merupakan insiden yang tidak terlupakan dan berdampak besar, banyak nyawa hilang karena menjadi korban dan juga menyebabkan kerugian yang tidak terhitung biayanya.

Pada lingkungan kerja yang terdapat alat berat atau mesin, pada didapati bahwa kecelakaan kerja disebabkan oleh individu-individu yang memiliki kecenderungan pola kepribadian yang sama dilihat dari perilakunya. Dengan kata lain, kecenderungan perilaku tersebut yang akan mengakibatkan risiko terjadinya human error di tempat kerja semakin besar. Perilaku yang didapati mengakibatkan kecelakaan di tempat kerja dan/ atau insiden yang terkait dengan safety cenderung dimiliki oleh individu yang tidak memperhatikan detail, sulit mengikuti aturan, tidak mampu menangani stress, sulit bersosialisasi dengan orang lain dan lebih senang bekerja, ataupun terlalu supel dan menjadi pusat perhatian.

Hogan telah meneliti perilaku yang berkaitan dengan safety selama 30 tahun dalam berbagai industri, penelitian tersebut menunjukkan hubungan yang kuat antara kepribadian dan perilaku yang terkait dengan safety. Hogan Assessment dapat memberikan prediksi kinerja maupun gambaran perilaku safety di tempat kerja. Asesmen mengenai safety dapat dimasukkan sebagai bagian dari proses perekrutan sehingga perusahaan akan mempekerjakan individu yang memiliki safe behavior yang akan meminimalkan risiko kecelakaan kerja ke depannya. Selain itu, dapat juga digunakan untuk pengembangan para karyawan, bagaimana mereka memahami kepribadiannya sendiri akan mempengaruhi keselamatan kerja dan mereka harus bertanggung jawab untuk hal tersebut, bagaimana mereka membangun situasi yang aman, dapat mengenali karyawan yang memiliki kecenderungan berisiko, dan melakukan coaching mengenai safety.

Dengan penggunaan Asesmen safety secara menyeluruh, perusahaan dapat menghindari pengeluaran biaya untuk kecelakaan kerja, produktivitas yang semakin meningkat, meningkatkan corporate image dan reputasi perusahaan, dan bahkan yang tidak kalah penting adalah akan menyelamatkan nyawa orang banyak.

 

Dirangkum oleh Prisila Sekar Rani dari:

http://info.hoganassessments.com/blog/qa-personality-and-safety

http://www.hrvoice.org/the-link-between-personality-and-human-error-using-assessments-to-hire-safety-minded-employees/

Kata Kunci Artikel ini:

  • contoh soal test experd consultant
  • contoh soal Values and Motives Inventory

Read More

Pentingnya Kemampuan Penalaran Bisnis

strategy

Pada artikel [Mengulik Kepribadian Menggunakan Hogan Assessments], telah disampaikan ada 3 (tiga) asesmen kepribadian dari Hogan Assessments. Setelah membahas mengenai alat tes kepribadian maka kali ini memperkenalkan asesmen yang mengukur penalaran bisnis.

 

Hogan Business Reasoning Inventory  atau HBRI mengidentifikasi individu yang belajar dengan cepat dan mampu memecahkan masalah serta memahami implikasi ekonomi strategis dan lingkungan yang kompetitif. HBRI cocok untuk level manager dan eksekutif yang diharuskan dapat mengambil keputusan dalam mengalokasikan keuangan dan sumber daya manusia. Selain itu, HBRI juga berguna dalam membantu memahami gaya kognitif seseorang dan mendapatkan gambaran arah pengembangan strategi karir dari kompetensi unik yang dimilikinya.

Di bawah ini adalah pembagian 4 (empat) gaya kognitif berdasarkan HBRI:

  1. Expedient Thinker
    Menganalisa masalah secara oportunis, memilih sesuatu yang cepat dan mudah, memilih secara intuitif dibanding reflektif dan cenderung mengarah pada solusi yang buruk.
  2. Free Thinker
    Mengidentifikasi masalah penting tetapi mengabaikan hambatan yang ada dalam memberi solusi, dan meminimalkan pentingnya langkah-langkah rinci yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
  3. Laser Thinker
    Berfokus pada masalah dan hambatan dalam memberi solusi, tidak menempatkan masalah dalam konteks yang lebih besar dan mengevaluasi kebutuhan yang solusi segera.
  4. Critical Thinker
    Mengkontekstualisasikan masalah dengan benar dalam jangka pendek dan manfaat jangka panjang dari solusi yang diberikan, menyelesaikan masalah secara efektif.

Kata Kunci Artikel ini:

  • imoginative kepribadian
  • kepribadian imaginative
  • asesmen values and motives inventory
  • contoh tes inventori sdm
  • kepribadian buruk menurut hogan assesment
  • kepribadian seorang yang imaginative
  • tes inventori dalam dunia sdm

Read More

Mengenali Motivasi Individual dan Kesesuaian dengan Nilai-nilai Organisasi

values

Pada artikel ini, telah disampaikan ada 3 (tiga) asesmen kepribadian dari Hogan Assessments. Setelah membahas mengenai alat tes Hogan Personality Inventory (HPI) dan Hogan Development Survey (HDS), sekarang kita menilik kepribadian dalam konteks yang sedikit berbeda.

Motives, Values, Preferences Inventory atau MVPI adalah inventori kepribadian yang mengukur nilai, tujuan dan minat seseorang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek-aspek tersebut mempengaruhi motivasi dan kepuasan kerja seseorang. Organisasi dapat menggunakan tes ini untuk merekrut individu dengan nilai-nilai yang konsisten dengan nilai organisasi.

MVPI memberikan masukan mengenai:

  • Hal-hal yang membuat seseorang puas dan termotivasi
  • Nilai-nilai dalam diri yang menggerakkan seseorang dalam karirnya
  • Lingkungan kerja yang sesuai
  • Budaya yang akan diciptakan seorang pemimpin di dalam timnya

MVPI adalah alat yang sangat baik untuk menentukan apakah seseorang cocok dengan suatu pekerjaan, tim, atau organisasi. Inventori ini memiliki fitur:

  • Penggolongan nilai-nilai yang disesuaikan dengan dunia bisnis
  • Mengevaluasi kesesuaian antara nilai-nilai pribadi individu dengan budaya organisasi
  • Memprediksi kesuksesan dalam pekerjaan dan kepuasan kerja
  • Dikembangkan secara khusus untuk kelompok pekerja dewasa
  • Norma lebih dari 500.000 pekerja dewasa di seluruh dunia
  • Divalidasikan pada lebih dari 100 organisasi
  • Administrasi secara online dengan akses terproteksi
  • Dikembangkan berdasarkan teori motivasional melalui riset selama 85 tahun

Skala dalam MVPI ada 10 (sepuluh), yaitu:

  1. Recognition: dikenal dan diakui publik, tampil di depan forum
  2. Power: memegang kuasa/keputusan, dianggap berpengaruh
  3. Hedonism: work hard – play hard, waktu luang atau fleksibel, lingkungan yang open-minded
  4. Altruistic: membantu orang lain, memberikan pelayanan
  5. Affiliation: networking, bangun hubungan, menjadi bagian kelompok
  6. Tradition: konservatif, normal sosial tertulis dan tidak tertulis, hierarki jelas
  7. Security: aman, bebas risiko, lingkungan kerja dapat diprediksi
  8. Commerce: menghasilkan laba, keuntungan finansial, keterlibatan dalam finansial, efisiensi
  9. Aesthetics: fokus pada kualitas dan tampilan produk, keindahan, keserasian
  10. Science: pemecahan masalah secara analisis, bekerja dengan teknologi

Kata Kunci Artikel ini:

  • apakah tes nilai dan motivasi inventori
  • kesesuaian nilai dengan organisasi
  • nilai budaya organisasi menurut robert hogan
  • nilainilai budaya organisasi robert hogan

Read More

Bagaimanakah Kepribadian dalam Situasi Di Bawah Tekanan?

stress

Pada artikel ini, telah disampaikan ada 3 (tiga) asesmen kepribadian dari Hogan Assessments. Setelah membahas mengenai alat tes kepribadian yang utama, yaitu Hogan Personality Inventory (HPI) yang memotret kepribadian dalam situasi normal, sekarang kita menilik kepribadian dalam situasi di bawah tekanan.

Pernah Anda merasa atau menemukan orang dekat Anda seolah memiliki kepribadian yang berbeda antara dalam situasi normal dan dalam situasi di bawah tekanan?

HDS mengidentifikasikan perilaku yang dapat menghambat keberhasilan seseorang dalam karir dan pekerjaan. HDS menangkap karakteristik yang tidak tercakup dalam Five-Factor Model. HDS mengukur dark side of personality (karena tingkah laku yang diukur tidak selalu muncul dalam kehidupan sehari-hari) atau disebut juga dengan derailers, yaitu tingkah laku interpersonal yang berdampak merugikan kinerja atau reputasi seseorang di tempat kerja. Derailers muncul pada waktu menghadapi banyak tekanan atau justru ketika sudah sangat nyaman dengan orang atau lingkungannya

HDS adalah satu-satunya inventori bisnis yang mengukur pola-pola perilaku penghambat kinerja yang memiliki fitur sebagai berikut:

  • Didesain untuk memprediksi hambatan mencapai keberhasilan karir
  • Mengidentifikasikan aspek-aspek potensi perilaku bermasalah yang sulit dideteksi ketika wawancara
  • Memperhatikan karakteristik yang tidak tercakup dalam Five-Factor Model
  • Dikembangkan secara khusus untuk kelompok pekerja dewasa
  • Norma lebih dari 1.000.000 pekerja dewasa di seluruh dunia
  • Divalidasikan pada lebih dari 50 organisasi dalam Fortune 500

Skala dalam HDS ada 11 (sebelas), yaitu:

  1. Excitable
  2. Skeptical
  3. Cautious
  4. Reserved
  5. Leisurely
  6. Bold
  7. Mischievous
  8. Colorful
  9. Imaginative
  10. Diligent
  11. Dutiful

Jika didapatkan kecenderungan skor tertentu pada hasil laporan HDS, maka dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) cluster:

  • Moving away from people
  • Moving against people
  • Moving toward people

Kata Kunci Artikel ini:

  • kepribadian dan situasi

Read More

Memotret Kepribadian Dalam Kehidupan Sehari-hari

bright side

Pada artikel ini , telah disampaikan ada 3 (tiga) asesmen kepribadian dari Hogan Assessments. Alat tes kepribadian yang utama adalah Hogan Personality Inventory atau HPI. HPI mengukur kepribadian normal dan digunakan untuk memprediksi performa kerja. HPI adalah inventori pertama mengenai kepribadian normal yang didasarkan pada Five-Factor Model dan dikembangkan khusus untuk kebutuhan bisnis. HPI merupakan evaluasi psikometri yang berkualitas tinggi untuk mengukur karakteristik-karakteristik yang dibutuhkan dalam kesuksesan karir.

Melalui riset dan pengembangan yang berkesinambungan, HPI merupakan satu-satunya inventori kepribadian yang memiliki fitur esensial sebagai berikut:

  • Didesain untuk memprediksi kesuksesan kerja
  • Dikembangkan secara khusus untuk kelompok pekerja dewasa
  • Norma lebih dari 2.000.000 pekerja dewasa di seluruh dunia
  • Divalidasikan pada lebih dari 200 pekerjaan yang mencakup semua industri besar
  • Skoring dan pelaporan secara instan

HPI memberikan pemahaman mengenai bagaimana individu:

  • Berusaha dalam pekerjaannya
  • Berinteraksi dengan orang lain
  • Memahami lingkungannya

Interpretasi menjadi sangat tajam jika secara spesifik dikaitkan dengan jenis pekerjaan atau peran tertentu karena terdapat implikasi positif dan negatif dalam setiap skor.

HPI mengukur kepribadian dalam 7 (tujuh) skala sebagai berikut:

  1. Adjustment: toleransi terhadap stres, tampil tenang, dan kalem
  2. Ambition: ekspektasi terhdap diri sendiri dan orang lain, inisiatif
  3. Sociability: proaktif dan tampil secara sosial
  4. Interpersonal Sensitivity: gaya komunikasi, hangat, peka dalam hubungan interpersonal
  5. Prudence: memperhatikan detail, fokus pada proses, taat aturan
  6. Inquisitive: imaginasi, keingintahuan, kreativitas
  7. Learning Approach: gaya belajar, menghargai pendidikan dan pelatihan

Kata Kunci Artikel ini:

  • kepribadian dikehidupan sehari hari
  • tes kepribadian dalam kehiduan sehari hari

Read More

Mengulik Kepribadian Menggunakan Hogan Assessments

personality

Hogan Assessments adalah alat tes yang merupakan hasil pengembangan riset selama lebih dari 30 tahun. Keunggulan Hogan Assessments, antara lain:

  • Tes kepribadian yang dikembangkan khusus untuk memprediksi kinerja (job performance), bukan untuk tujuan lain, misalnya klinis.
  • Identity vs Reputation. Meskipun asesmen diisi oleh individu yang bersangkutan (self-report), namun Hogan Assessments tidak menekankan bagaimana individu melihat dirinya (identity), namun memfokuskan pada bagaimana individu dengan profil tersebut digambarkan oleh orang lain di tempat kerjanya (reputasi)
  • Data Hogan Assessments dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan dalam fungsi manajemen SDM, mulai dari seleksi, promosi, pengembangan kepemimpinan, pengembangan tim, coaching, talent management.
  • Terbukti memprediksi performa kerja, serta memiliki norma global, yang didukung oleh hasil riset yang kaya dari berbagai belahan dunia.
hogan assessment
hogan assessment

Terdapat 3 (tiga) alat tes Hogan Assessments untuk mengukur kepribadian, yaitu:

  1. Hogan Personality Inventory (HPI)
  2. Hogan Development Survey (HDS)
  3. Motives, Values, Preferences Inventory (MVPI)

Menggunakan ketiga alat tes secara komplit maka Anda akan mendapatkan deskripsi hasil pengukuran yang komprehensif. Akan tetapi, baik HPI, HDS maupun MVPI dapat digunakan secara terpisah yang disesuaikan dengan tujuan pengukuran atau kebutuhan diadakannya asesmen tersebut.

Kata Kunci Artikel ini:

  • tes hogan
  • contoh tes hogan
  • tes kepribadian hogan
  • contoh soal experd
  • contoh soal value and motives inventory
  • contoh soal tes hogan
  • contoh tes Values and Motives Inventory
  • interpretasi hogan tes
  • pertanyaan tes Values and Motives Inventory
  • contoh soal hogan assessment

Read More