Dalam Proses Perekrutan, Jangan Bergantung Pada Resume

CV

Judul asli: Don’t Rely on Resumes in the Hiring Process
Penulis asli: Peter Berry Consultancy
Diterjemahkan dan disarikan oleh Prisila Sekar Rani

Resume atau CV, yang berisi data pribadi singkat mengenai kualitas dan atribut kandidat, sudah biasa menjadi suatu referensi atau tolak ukur yang digunakan dalam proses rekrutmen dan seleksi. Namun, CV tidak selalu tepat dalam mengukur kesesuaian kandidat dalam suatu peran pekerjaan. Hanya terlalu fokus pada CV akan meningkatkan risiko pada proses rekrutmen untuk merekrut kandidat yang tidak sesuai. Pendekatan yang menyeluruh harus digunakan dalam proses rekrutmen dan seleksi untuk menghemat waktu Anda maupun perusahaan. Selain harus dilakukan wawancara, asesmen bakat dan kepribadian dapat membantu perusahaan memperoleh gambaran yang lengkap dari tiap kandidat.

Terkait CV, survey terbaru dari CareerBuilder menunjukkan bahwa hampir 58% karyawan melakukan manipulasi pada CV-nya. Menariknya, sekitar 51% HRD mengatakan bahwa secara otomatis akan mendiskualifikasi kandidat yang berbohong dalam CV mereka, 40% akan mempertimbangkan dahulu kebohongan apa yang dilakukan kandidat sebelum mengambil keputusan, dan 7% akan merekrut jika menyukai mereka. Hal-hal yang biasa dimanipulasi dalam CV antara lain masa kerja, jabatan, pengalaman kerja, pendidikan, penghargaan, dan lainnya. Selain manipulasi pada CV, terkadang ada pula kandidat yang melakukan salah ketik, kesalahan tata bahasa di dalam CV. Hal ini menunjukkan bahwa kandidat tersebut kurang berorientasi terhadap detail. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Accountemps, 17% manajer tidak akan meloloskan kandidat yang memiliki kesalahan ketik pada CV-nya.

Hasil survei-survei di atas menunjukkan bahwa perusahaan harus melakukan proses untuk tak hanya melihat CV, namun menggali kandidat lebih dalam. Oleh karena itu, penggunaan alat tes terbaru untuk rekrutmen dan seleksi dapat memberikan gambaran lebih besar mengenai kandidat dan mendapatkan indikasi paling akurat bagaimana kinerja kandidat di tempat kerja. Alat tes seperti Hogan Assessment dapat mengidentifikasi kepribadian dan perilaku kandidat serta bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi kinerjanya pada pekerjaan. Selain itu, dapat juga digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan emosional dan bagaimana kandidat nantinya akan bekerjasama dengan rekan kerja.

Sumber asli: http://www.peterberry.com.au/article/dont-rely-on-resumes-in-the-hiring-process#.VDN13FcSQ5Y

Kata Kunci Artikel ini:

  • nilai nilai budaya oreganisasi menurut robert hogan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>